karya tulis ke jawa timur, makam gusdur, masjid Salafiyah Baharul Bahri,Jatim Park


BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Study Tour
Study Tour dan Wisata Ziarah  merupakan program kegiatan rutin setiap tahun khususnya bagi siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Al Hidayah Genengadal kec. Toroh Kab. Grobogan dan merupakan suatu kesempatan yang di nanti nantikan oleh siswa, karena dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang  tidak mungkin diperoleh di lingkungan madarasah sekaligus mengapresiasi obyek yang dikunjungi.
Setelah menyelesaikan tahapan study tour / wisata ziarah para siswa diwajibkan untuk membuat suatu laporan dalam bentuk karya tulis yang bermanfaat untuk melatih membuat laporan atau karya ilmiah yang tersusun sedemikian rupa dan berguna di jenjang perguruan selanjutnya maupun di lingkungan kerja.

B.Tujuan Study Tour
Tujuan dari study tour /wisata ziarah  ini adalah :
1.      Untuk mengetahui manfaat melakukan ziarah
2.      Untuk mengetahui sejarah dan  mempraktekkan cara melakukan ziarah dengan baik.
3.      Untuk mengetahui sejarah dan  peranan Gus Dur
4.      Untuk mengetahui sejarah dan  peranan masjid  Salafiyah Baharul Bahri
5.      Untuk mengetahui sejarah dan  manfaat jawa Timur park 1
C.Manfaat Study Tour
1.      Bagi Siswa
Siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman nyata dari ziarah dan mengunjungi obyek wisata yang dapat berguna dimasa mendatang.
2.      Bagi Guru
Guru dapat menunjukkan dan mempraktekkan secara langsung cara melakukan ziarah dan menunjukkan obyek – obyek yang berkaitan dengan pelajaran sehingga siswa lebih mudah untuk memahami.
3.      Bagi Madrasah
Pihak  Madrasah dapat memilih dan memilah obyek wisata yang sesuaii dengan jalur pendidikan dan muatan pelajaran di madrasah.
D.Metode Pengumpulan Data
Didalam kegiatan ini kami mengumpulkan data-data sebagai bahan dalam menyusun karya tulis. Metode – metode yang akan kami tulis sebagai berikut :
1.      Metode Observasi ( pengamatan ) dengan cara mengamati obyek secara langsung.
2.      Metode Interviev ( tanya jawab ) yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan kepada tour leader atau petugas obyek wisata.
3.      Studi Literatur yaitu dengan cara membaca buku-buku yang berkaitan dengan objek wisata yang di kunjungi.
E.Sistematika Penulisan Karya Tulis
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menyusunnya dengan sistematika sebagai berikut :
1.      Bagian Muka ( Preliminary )
Pada bagian ini memuat beberapa halaman yaitu : Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, dan Daftar Isi.
2.      Bagian Isi ( Body Teks )
Bab I adalah Pendahuluan, merupakan gambaran secara umum mengenai karya tulis ini mencakup : Latar Belakang Study Tour , Tujuan Study Tour,  Manfaat Study Tour, Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan Karya Tulis.
Bab II Deskripsi Obyek,  meliputi  :makam Gus Dur , manfaat Ziarah,  Sejarah Singkat Gus Dur, Obyek disekitar makam Gus Dur .masjid Salafiyah Baharul Bahri, manfaat mengunjungi Masjid, Sejarah Singkat masjid Salafiyah Baharul Bahri,  Obyek disekitar masjid Salafiyah Baharul Bahri , Jawa Timur Park 1,  manfaat mengunjungi Jawa Timur Park 1, Sejarah Singkat Jawa Timur Park 1, Obyek disekitar Jawa Timur Park 1
BAB III Penutup, berisi Kesimpulan, Saran – saran
3.      Bagian Akhir ( Complement )
Bagian Akhir berisi Daftar Pustaka dan Lampiran -  lampiran ( foto – foto kegiatan wisata/ziarah ).


BAB II  deskripsi obyek 
a.makam Gus Dur
1.manfaat Ziarah
Ziarah kubur banyak memiliki hikmah dan manfaat, di antara yang terpenting adalah :
@ Ia akan mengingatkan akhirat dan kematian sehingga dapat memberikan pelaja ran dan ibrah bagi orang yang berziarah. Sehingga dapat memberikan dampak yang positif dalam kehidaupan.
@ Mendoakan keselamatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia dan memohonkan ampuna untuk mereka atas segala amalan di dunia.
@ Untuk menghidupkan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
@ Untuk mendapatkan pahala kebaikan dari Allah dengan ziarah kubur yang dilaku kannya.
2.Sejarah Singkat Gus Dur
Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Gus Dur, lahir di Denanyar Jombang Jawa Timur, pada 4 Agustus 1940. Namun kalender yang di gunakan untuk menandai hari kelahiranya adalah kalender islam yang berati ia lahir pada 4 sya'ban 1359 sama dengan 7 september 1940H. Mengenai tanggal lahir ini bermula ia masih kecil saaat itu GusDur mendaftar diri di SD di jakarta (jejak sang guru bangsa,2014:13). Ia merupakan seorang inteletual Indonesia yang menonjol dan sangat disegani. Sejak kecil Gus Dur di didik dan dibesarkan dalam keluarga pesantren dan dibawah naungan keluarga ulama. Gus Dur menikahi Siti Nuriyah tahun 1968, kini memiliki empat orang anak. (tabayun Gus Dur, 1998:142)
Kakeknya sendiri adalah Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan pelopor Pesantren Tebuireng Jombang, sedangkan ayahnya K.H Wahid Hasyim selain Ulama juga merupakan tokoh nasioanal yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama R.I pada tahun 1950. Dari garis keturunan Ibunya Gus Dur juga mewarisi darah ulama sebut saja K.H Bisri Syamsuri.
Abdurrahman Addakhil, adalah julukan Gus Dur waktu kecil. Pada saat kecil tidak seperti kebanyakan anak-anak seusianya, GusDur lebih memilih ikut kakeknya dari pada tinggal bersama orang tuanya. Di saat serumah dengan kakeknya itulah, ia di ajari mengaji dan membaca al-Quran. Dalam usia lima tahun (5 th) ia telah lancar dalam membaca al-Quran (jejak sang guru bangsa,2014:30)
Ayahnya K.H Wahid Hasyim diangkat menjadi Menteri Agama yang membuat keluarganya harus menetap di Jakarta, karena kedudukan sang ayah ini pula, untuk kesekian kalinya GusDur kecil lebih akrab dengan dunia politik yang di dengar dari rekan ayahnya. Selain itu, Gus Dur sendiri tergolong anak yang amat peka mengamati sekitarnya. Berdasarkan pengakuan ibunya, Ny. Wahid Hasyim, “Sejak usia lima tahun, dia sudah lancar membaca. Gurunya, waktu itu, adalah ayahnya sendiri. Kegemaran Gus Dur selain melahap segala macam buku seperti filsafat, sejarah, agama, cerita silat hingga fiksi sastra, juga melahap majalah, dan surat kabar, adalah main bola, catur, musik, dan nonton film. Hobbynya ini semakin jadi ketika Gus Dur melanjutkan sekolah di Jogyakarta. Pada tahun 1955, Ia masuk SMEP Gowongan sambil nyantri di Pesantren Krapyak. Penguasaannya terhadap bahasa asing seperti Inggris, Arab, dan Jerman, semakin membuatnya ‘gila buku’. Tak heran kalau pada usia 15 tahun, bocah nyeleneh ini sudah melahap Das Kapital-nya Karl Mark, filsafat Plato, Thalles, novel-novel William Bochner dan buku-buku lain yang dipinjamnya dari berbagai perpustakaan dan juga gurunya di Pesantren dan SMEP (jejak sang guru bangsa,2014:32)
Setamat dari SMEP Jogyakarta, Gus Dur kembali melanjutkan perantauan intelektualnya ke Pesantren Tegalrejo Magelang jawa tengah pesantren ini di asuh oleh K.H.chudhari sosok kiai yang humanis dan di cintai santrinya, gus dur di pesantren ini sekitar tiga tahun. Namun, karena Ia merasa pendalamannya terhadap ilmu agama masih belum cukup, maka Gus Dur memutuskan untuk kembali ke Jombang tepatnya di Pesantren kakeknya dari nasab ibunya. Selama di Pesantren hari-hari  Gus Dur banyak di habiskan hanya untuk mengaji.
Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara,   dari keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas muslim Jawa Timur. Kakek dari ayahnya, KH. Hasyim Asyari, adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sementara kakek dari pihak ibu, KH Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren (28oktober,14:00 dikampus ibrahimy) Ayah Gus Dur, KH Wahid Hasyim, terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama pada 1949. Sedangkan  Ibunya, Hj. Sholehah, adalah putri dari pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang, Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, Gus Dur kembali ke Jombang dan tetap berada di sana selama perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda, Akhir 1949, dia pindah ke Jakarta setelah ayahnya ditunjuk sebagai Menteri Agama. Dia belajar di Jakarta, masuk ke SD,  Gus Dur juga diajarkan membaca buku non Islam, majalah, dan koran oleh ayahnya untuk memperluas pengetahuannya. Pada April 1953, ayahnya meninggal dunia akibat kecelakaan mobil, Pendidikannya berlanjut pada 1954 di Sekolah Menengah Pertama dan tidak naik kelas, tetapi bukan karena persoalan intelektual. Ibunya lalu mengirimnya ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikan, Pada 1957, setelah lulus SMP, dia pindah ke Magelang untuk belajar di Pesantren Tegalrejo. Ia mengembangkan reputasi sebagai murid berbakat, menyelesaikan pendidikan pesantren dalam waktu dua tahun (seharusnya empat tahun), Pada 1959, Gus Dur pindah ke Pesantren Tambakberas di Jombang dan mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai guru dan kepala madrasah. Gus Dur juga menjadi wartawan Horizon dan Majalah Budaya Jaya,
Pada tahun 1963, Gus Dur  menerima beasiswa dari Departemen Agama untuk belajar di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, pada november 1963. Meskipun ia mahir dalam  bahasa arab gusdur di beri tahu oleh pihak universita untuk harus mengambil remidial sebelum belajar di islam bahasa arab karena tidak mampu memberikan bukti bahwa gusdur mampu bahasa arab gusdur terpaksa mengambil kelas remidial   (jejak sang guru bangsa,2014:34)
Pendidikan prasarjana gus dur di selamatkan melalui beasiswa di univesitas bagdat. Pada tahun 1966, gus dur pindah ke irak, sebuah negara yang cuckup maju, di irak ia masuk di departemen religion di universitas bagdat sampai tahun 1970, selama di bagdat gus dur memiliki pengalaman yang berbeda dengan mesir. Di luar dunia kampus gus dur juga rajin mengunjungi makam-makam keramat seperti makam syaih abdul Qadir jaelani pendiri jamaah terdekat qodariah.  Sepulang dari pengembaraannya mencari ilmu, Gus Dur kembali ke Jombang dan memilih menjadi guru. Pada tahun 1971, beliau bergabung di Fakultas Ushuludin Universitas Tebu Ireng Jombang. Tiga tahun kemudian beliau menjadi sekretaris Pesantren Tebu Ireng, meski demiian semangat gus dur tidak surut dan pada tahun yang sama Gus Dur mulai menjadi penulis. Beliau kembali menekuni bakatnya sebagaii penulis dan kolumnis. Lewat tulisan-tulisan tersebut gagasan pemikiran Gus Dur mulai mendapat perhatian banyak (jejak sang guru bangsa,2014:37)
Pada tahun 1974 Gus Dur diminta pamannya, K.H. Yusuf Hasyim untuk membantu di Pesantren Tebu Ireng Jombang dengan menjadi sekretaris. Dari sini Gus Dur mulai sering mendapatkan undangan menjadi nara sumber pada sejumlah forum diskusi keagamaan dan kepesantrenan, baik di dalam maupun luar negeri. Selanjutnya Gus Dur terlibat dalam kegiatan LSM. Pertama di LP3ES bersama Dawam Rahardjo, Aswab Mahasin dan Adi Sasono dalam proyek pengembangan pesantren, kemudian Gus Dur mendirikan P3M yang dimotori oleh LP3ES.
Pada tahun 1979 Gus Dur pindah ke Jakarta gus dur juga di tawari untuk belajar di unuversitas australia akan tetapi maksud yang baik itu tidak dapat di penuhi sebab semua promotor tidak sanggup dan menganggap gus dur tidak memebutuhkan gelar tersebut memang dalam kenyataan beberapa di sertai calon doktor di australia justru di kirimkan kepada gus dur untuk di koreksi dan di bimbing untuk menahankan di akademik (jejak sang guru bangsa,2014:37). Mula-mula beliau merintis Pesantren Ciganjur. Sementara pada awal tahun 1980 Gus Dur dipercaya sebagai wakil katib syuriah PBNU. Di sini Gus Dur terlibat dalam diskusi dan perdebatan yang serius mengenai masalah agama, sosial dan politik dengan berbagai kalangan lintas agama, suku dan disiplin. Gus Dur semakin serius menulis dan bergelut dengan dunianyabaik di lapangan kebudayaan, politik, maupun pemikiran keislaman. Karier yang dianggap `menyimpang`-dalam kapasitasnya sebagai seorang tokoh agama sekaligus pengurus PBNU-dan mengundang cibiran adalah ketika menjadi ketua Dewan  Kesenian Jakarta (DKJ) pada tahunn 1983. Beliau juga menjadi ketua juri dalam Festival Film Indonesia (FFI) tahun 1986, 1987. Pada tahun 1984 Gus Dur dipilih secara aklamasi oleh sebuah tim ahl hall wa al-`aqdi yang diketuai K.H. As`ad Syamsul Arifin untuk menduduki jabatan ketua umum PBNU pada muktamar ke-27 di Situbondo. Jabatan tersebut kembali dikukuhkan pada muktamar ke-28 di pesantren Krapyak Yogyakarta (1989), dan muktamar di Cipasung Jawa Barat (1994). Jabatan ketua umum PBNU kemudian dilepas ketika Gus Dur menjabat presiden RI ke-4. Selama menjadi presiden, tidak sedikit pemikiran Gus Dur kontroversial. Seringkali pendapatnya berbeda dari pendapat banyak orang.
3.Obyek disekitar makam Gus Dur
Obyek disekitar makam Gus Dur seluas 4,7 hektar ini meliputi, antara lain gedung perpustakaan dan ruang auditorium yang mengoleksi pustaka Islam, pustaka keluarga besar Gus Dur sekaligus dapat difungsikan untuk mengoperasikan pertunjukan film dokumenter. Monumen At Tauhid yang dihiasi dengan kolam dan air mancur, Masjid Al Rahman berkapasitas 200 jamaah, 3 pendopo sebagai tempat istirahat, gedung pusat informasi dan pengelola.

B.masjid Salafiyah Baharul Bahri
1.manfaat mengunjungi Masjid
Saat ini kita sering mendengar wisata yang bernuansa spiritual. Wisata seperti ini memiliki nilai sejarah. Sejarah dapat memiliki nilai-nilai penting dalam pengembangan kepariwisataan. Fungsi rekreatif sejarah dapat mengandung arti wisata yang mengikuti lorong waktu masa lalu. Karya-karya sejarah yang berupa peninggalan fisik banyak memberikan kesan kepada masyarakat saat ini. Kesan tersebut baik bersifat fisik maupun non fisik. Kesan secara fisik misalnya orang sangat kagum melihat nilai seni dari peninggalan tersebut. Akibatnya, orang tersebut tertarik untuk melakukan wisata ke tempat peninggalan sejarah. Adapun kesan nonfisik bisa dilihat dari nilai-nilai yang terkandung dalam bangunan fisik tersebut, misalnya masjid kuno. Banyak orang yang melakukan wisata dengan mengunjungi masjid-masjid kuno dengan tujuan ingin meningkatkan penghayatan spiritual dia terhadap nilai-nilai keagamaan. Apalagi jika di Masjid Kuno tersebut terdapat makammakam orang yang berperan dalam sejarah.. Bagi mereka yang menghayati kunjungannya ke tempat-tempat tersebut, seolah-olah memberikan kesan bahwa mereka telah melakukan lawatan masa lalu.
2.Sejarah Singkat masjid Salafiyah Baharul Bahri
Masjid Tiban, masjid besar yang penuh dengan keagungan dan keindahan. Masjid Tiiban merupakan sebuah masjid yang terletak didaerah Turen Kabupaten Malang, tepatnya berada diarea pondok pesantren Biharu Bahri’Asali Fadlaailir Rahmah Jl.Anggur Rt 27 Rw 06 Sananrejo Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Masjid ini disebut ini disebut sebagai Masjid Tiban dikarenakan anggapan masyarakat yang sekitar yang mengisukan bahwa masjid ini tiba-tiba ada. Hal inilah yang mungkin menjadikan banyak orang yang penasaran untuk melihat dan membuktikan keberadaan masjid ini. Masjid ini sendiri mulai dibangun pada pada tahun 1991 dan sampai saat ini pembangunan Masjid Tiban ini belum bisa dikatakan rampung. Namun hal yang menarik yang perlu Anda ketahui dibalik pembanguna kompleks masjid tiban ini adalah tentang tidak adanya perencaan. Hal ini dikarenakan karena pembangunan masjid yang meliputi bentuk bangunan dan segala ornamen yang ada didalamnya merupakan petunjuk dari sang Kholiq, malalui sholat istiqoroh yang dilakukan oleh Romo Yai di Masjid itu. Ini kami dapatkan ketika kami berbincang dengan salah satu pekerja lapangan yang sudah cukup lama bekerja disana.
Beliau menuturkan pada kami bahwa anggapan masyarakat tentang keberadaan masjid yang dianngap mistis, ada secara tiba-tiba dan dianggap tidak diketahui waktu pembuatannya oleh masyarakat merupakan anggapan yang keliru. Beliau menuturkan bahwa semua yang ada dimasjid Tiban ini merupakan hasil dari proses pembangunan yang sudah dumulai sejak 1991.Terlepas dari anggapan masyarakat tentang masjid Tiban ini, ada beberapa kekaguman yang kami dapatkan ketika kami mengunjungi tempat tersebut. Yang pertama adalah tentang kemegahan yang kami tangkap ketika pertama kali memasuki area masjid ini. Memang masjid ini masih dalam taraf pembangunan, namun bayangan akan hal ini sudah terasa ketika kami masuk kearea masjid menuju ke area parkir. Kedua adalah tentang masalah ketenaga kerjaan yang mana semua proses pembangun masjid ini dilakukan oleh santri dimasjid tersebut. Kemudian adalah masalah pendanaan.Pendanaan juga dilakukan oleh para jamaah pondok tersebut tanpa adanya campur tangan pihak luar. Dituliskan pula dalam salah satu pedoman pembanguna masjid tersebut bahwa dalam membagun masjid tersebut dilarang adanya sikap meminta-minta, sikap tomak dan Tidak hutang. Meskipun demikian jika Anda berkunjung kesana anda tidak perlu untuk mengeluarkan uang sepeserpun atau gratis. Bahkan narasumber tersebut juga mengatakan bahwa pengunjung pun bisa bermalam disana tanpa dikenai biaya apapun.Hal lain yang perlu Anda ketahui tentang masjid ini adalah proses pembangunan yang dilakukan secara ramah lingkungan. Bahkan ada salah satu bagian dari masjid tersebut yang sengaja dibuat dengan posisi menghindari sebuh pohon kelapa. Hal ini dimaksudkan untuk tetap menjaga pohon tersebut tetap hidup dan tidak perlu menebangnya.
Masjid ini terdiri dari lantai 9 yang dapat anda jelajahi dengan menggunakan lift ataupun dengan melalui anak tangga yang telah disediakan. Pada lantai dasar yang, pintu masuk dibuat berlorong dan dihiasi dengan lampu yang memberikan kesan tersendiri. Disalah satu lantai Anda bisa menemukan toko yang menjual makanan ringan serta toko cinderamata. Pada lantai sembilan Anda dapat melihat pemandangan yang indah baik itu didalam komplek atau diluar kompleks pendok pesantren.
Puas menjelajahi masjid hingga lantai sembilan Anda bisa keluar dan menjelajahi toko yang menjual bermacam-macam cinderamata. Anda juga bisa mendapatkan kaset cd yang berisikan tentang pondok Pesantren Biharu Bahri’Asali Fadlaailir Rahmah. Selain itu disalah satu tempat terdapat area yang digunakan khusus untuk satwa, seperti kera, burung cenderawasih, rusa, burung kakatua, ayam bekantan dan beberapa macam satwa lainnya.
3.Obyek disekitar masjid Salafiyah Baharul Bahri
Ada sepuluh lantai yang sudah ada sekarang ini. Tingkat satu sampai empat digunakan sebagai tempat kegiatan para Santri Pondokan, lantai enam seperti ruang keluarga, sedangkan lantai lima, tujuh dan delapan terdapat toko-toko kecil yang dikella oleh para Santriwati (Santri Wanita), berbagai macam makanan ringan dijual dengan harga murah, selain itu ada juga barang-barang yang dijual berupa pakaian Sarung, Sajadah, Jilbab, Tasbih dan sebagainya. Jadi kalau mau membawa oleh-oleh dari sini bisa.
BACA JUGA ; CONTOH LAPORAN PRAKERIN
MAKAM SUNAN KUDUS

c.Jawa Timur Park 1
1.manfaat mengunjungi Jawa Timur Park 1
Sebagai wahana rekreasi dan pendidikan, Jatim Park 1 menyediakan miniatur peristiwa sejarah dan kebudayaan Indonesia. Salah satu miniatur bersejarah adalah rumah Sunan Giri dan Sumpah Pemuda.
Berbagai khazanah kebudayaan Indonesia ditempatkan di Galeri Budaya yang disebut Galeri Etnik Nusantara (GEN). Galeri ini menampilkan kebudayaan seperti wayang, patung, rumah tradisional papua, dan gong.

2.Sejarah Singkat Jawa Timur Park 1
Jawa Timur Park dan kota Batu khususnya telah memproklamirkan diri sebagai Daerah Tujuan Wisata , tetapi tidak dapat disangkal apabila perkembangan obyek wisatanya tidak mengalami perkembangan yang berarti. Oleh karena itu kunjungan wisatawan lebih banyak tersedot ke Bali atau Yogyakarta, sementara Jawa Timur cukup puas hanya puas sebagai Daerah Transit Wisata saja. Padahal potensi alam, potensi flora, potensi fauna, potensi sejarah maupun potensi budaya yang dimiliki Jawa Timur tidak kalah dibandingkan dengan daerah- daerah lain.
Kota Batu sendiri, sebagai wilayah administrasi pemerintahan yang otonom memang belum berumur lama. Tetapi sebagai daerah tujuan wisata, Kota Batu sudah dikenal sejak masa kolonial Hindia Belanda. Kondisi morfologinya yang berbukit- bukit terletak diantara Gunung Kawi dan Gunung Arjuna dengan ketinggian antara 680 hingga 1700 meter diatas permukaan laut, menyebabkan Kota Batu senantiasa berhawa sejuk sepanjang tahun. Pada kondisi morfologi dan klimatologi yang demikian kawasan Batu bukan saja sangat cocok sebagai Daerah Tujuan Wisata, tetapi juga sangat cocok sebagai daerah pengembangan pertanian aneka jenis hortikultura : sayur mayur, tanaman hias, tanaman bunga, tanaman obat maupun tanaman buah.
Gunung Panderman berdiri kokoh diantara Gunung Kawi dan Gunung Arjuno menjadi background yang turut memperindah landscape Kota Batu. Lokasi Jawa Timur Park terletak di lereng timur Gunung Panderman ini dibangun diatas area seluas ±11 hektare, areanya memang tidak terlalu luas , tetapi diusahakan lengkap dalam sajian wisatanya.
Pada kawasan yang sejuk dan asri ini Jawa Timur Park memadukan tempat rekreasi dengan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga diharapkan dapat mengundang seluruh wisatawan terlebih peserta didik untuk mengenal secara lebih dekat kekayaan flora dan fauna, kekayaan budaya bangsa dan kemajuan teknologi.
Keberadaan yang demikian ini diharapkan dapat memberikan peluang bagi peserta didik (mulai dari tingkat TK sampai tingkat SMU dan mahasiswa) untuk dapat lebih mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperolehnya selama ini dalam suasana rekreatif dan relax.
3.Obyek disekitar Jawa Timur Park 1
Wahana bermain khususnya anak-anak ada banyak pilihannya missal mendayung (flum ride), taman bermain, sky copter, star chase, flying tornado, walking animal dan mobil listrik. Selain itu adaempat wahana yang baru dibuka di tahun 2012.
Terdapat tiket terusan untuk mendapat harga lebih murah menikmati berbagai wahana rekreasi yang disediakan. Tiket terusan tidak berlaku untuk wahana Go Kart, Arena Ketangkasan, Games Room, Perlengkapan kolam renang, Flying Fox, dan Trampolin.


BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dengan adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh manfaat yang akan kami jadikan pelatihan di perguruan tinggi nantinya. Sehingga dalam pembuatan karya tulis merupakan pelatihan bagi kami semua. Serta dalam pembuatan karya tulis ini membuat kami lebih terampil dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas yangtaelah kami terima. Dan dari beberapa objek yang telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa objek-objek itu mempunyai potensi dan manfaat dalam berpatisipasi pada pembangunan bangsa dewasa ini pada masa yang akan mendatang, khususnya di bidang pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan.
Masing-masing objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas masing-masing. Sehingga tiap-tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna yang lebih luas.Kami selaku siswa sangat senang,karena disetiap tempat yang penulis kunjungi mempunyai kelebihan dan keistimewaan tersendiri. Kami dapat berekreasi dengan senang,dan berekreasi ternyata sangat penting dalam menambah wawasan serta pengetahuan yang besar bagi kita dengan cara bermain. Ditanah air ini banyak bermacam-macam obyek wisata yang bisa kita kunjungi sebagai sarana bermain dan belajar.

B.   Saran-Saran
Untuk pihak pengelola di setiap objek wisata masih terdapat beberapa keadaan dan prasarana yang diperlakukan sebagai penunjang objek-objek tersebut antara lain:
·        Pengunjung hendaknya mendapatkan pelayana yang menyenangkan, oleh karana itu setiap obyek hendaknya diucapkan yang bersifat untuk dipamerkan pemeliharaan juga penting dilakukan sehingga tidak mengecewakan pengunjung.
·        Obyek-obyek itu di perbaharui atau di tingkatkan lebih menarik perhatian para pengunjung dan menarik bagi wismassehingga dapat menambah penghasilan dan devisa Negara.
·        Obyek-obyek yang sifatnya sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesina hendaknya dijaga kemurnian dan kebersihan lingkungan.
·        Adanya buku-buku petunjuk dari objek itu sendiri yang memuat keterangan tentang objek tersebut, sejarah didirikannya, aturan-aturan yang harus dipatuhi dll.
·        Menambah waktu kunjungan di setiap objek wisata, sehingga siswa mendapatkan data-data yang lengkap. Dengan penambahan waktu diharapkan dapat menggali dan mendapatkan pengetahuan lebih banyak tentang objek wisata tersebut.